Anterior cruciate ligament atau disingkat ACL adalah ligament yang berada di lutut. Fungsinya sendiri adalah untuk menstabilkan gerakan tulang daerah lutut dan betis. Biasanya perobekan pada sendi ini terjadi ketika berolahraga. Lebih sering lagi terjadi pada atlet sepak bola atau basket yang harus melakukan gerakan secara cepat. Jug rawan mengalami benturan pada area lutut.
Meski sering terjadi pada atlet, tetapi secara umum lebih banyak perempuan yang mengalaminya. Perempuan memiliki kemungkinan cedera lebih banyak dibandingkan lelaki. Kemungkinan ini karena perbedaan pada bentuk tubuh. Serta otot dan faktor hormon wanita yang memengaruhi elastisitas otot.
Cedera ACL bisa dicegah dengan melakukan olahraga agar otot kaki dan otot lututlebih seimbang. Menggunakan alas kaki juga alat pelindung saat berolahraga. Jangan terburu-buru melakukan gerak lutut, apalagi berlebihan. Dan yang terpenting adalah melakukan pemanasan ketika akan mulai olahraga.
Hal ini meski tidak menjamin akan terhindar dari kecelakaan saat beraktivitas fisik. Namun tindakan pencegahan tersebut jelas akan lebih baik. Karena pada umumnya penderita cedera yang parah akan sulit untuk segera pulih seperti semula. Perlu waktu beberapa lama agar bisa berfungsi seperti keadaan awal.
Kategori Cedera ACL
Ada beberapa tingkatan pada cedera ACL. Dari yang paling ringan hingga yang memerlukan tindakan bedah. Dan berikut adalah ketegori-kategori pada cedera tersebut yang biasa terjadi.
Cedera Tingkat Satu
Pada cedera ini hanya terjadi tarikan ringan otot lutut. Tetapi tidak memengaruhi kemampuan untuk menyeimbangkan diri. Karena tidak terjadi kerusakan parah. Rasa nyeri pun hanya timbul tenggelam, tergantung pada kegiatan fisik. Namun bisa normal kembali setelah istirahat beberapa saat.
Cedera ACL Tingkat Dua
Di sini cedera ACL akan tertarik dan sebagian mengalami perobekan. Sehingga terkendala dalam menjaga kestabilan tubuh saat berdiri. Untuk pertolongan pertama lutut harus diistirahatkan. Kemudian dikompres menggunakan es batu selama 20 menit, tiap 2 jam sekali. Lalu perban bagian lutut yang cedera dan letakkan pada ketinggian di atas kepala.
Ketika terjadi cedera tahapan kedua, jangan dulu menggunakan lutut untuk menghindari sobekan lebih parah. Kaki harus tetap diperban dan lurus hingga diperiksa dokter. Dokter biasanya akan memberi suntikan obat kartikosteroid untuk mengurangi radang pada lutut. Lalu obat penghilang nyeri seperti paracetamol.
Cedera Tingkat Ketiga
Ini adalah tahapan cedera ACL yang paling parah. Akan ada rasa sakit luar biasa ketika harus menggunakan lutut. Ini karena ada bagian ligament yang sobek. Biasanya terjadi juga pendarahan di dalam lutut. Dokter harus melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan bagian apa saja yang sobek.
Pertama dokter melakukan foto rontgen terlebih dahulu untuk memeriksa kemungkinan adanya patah tulang. Lalu diadakan pemeriksaan melalui MRI untuk memastikan kondisi tulang dan jaringan lunak yang sedang bermasalah. Setelah itu baru dilakukan pemeriksaan arthroscopy bertujuan untuk memeriksa sendi maupun bagian lainnya. Pemeriksaan ini menggunakan sebuah lensa khusus.
Apabilsa bantalan lutut atau meniskus ikut robek. Atau lebih dari satu ligament yang rusak. Maka direkomendasikan tindakan operasi cedera ACL. Operasi ini baru dilakukan bila dalam waktu lima bulan belum ada perubahan. Terlebih lagi bila yang mengalami cedera adalah seorang atlet sehingga harus dilakukan tindakan bedah.
Setelah operasi berhasil, baru akan ada tahap rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi otot. Lamanya rehabilitasi dipengaruhi oleh kemampuan otot lutut dalam kembali beraktivitas. Namun secara umum setelah dioperasi, butuh waktu satu tahun untuk kembali beraktivitas normal atau berolahraga.
Demikian
tiga kategori pada cedera ACL yang biasa terjadi, serta metode penyembuhan
yang biasa digunakan. Anda bisa berkonsultasi kepada dokter untuk mencari
solusi terbaik sesuai kondisi Anda. Atau juga meminta second opinion
pada dokter bedah tulang untuk lebih jelasnya.
